PPL - Evaluasi Tengah Semester

Revanantyo Dwigantara

5025211113

PPL A

Soal:

1. Apakah perbedaan model analysis dengan model desain?

2. Jelaskan output proses Desain Aplikasi?

3. Visualisasikan Deskripsi dari aplikasi parkir berikut (Studi Kasus)

4. Buat HLD dan LLD dari rancangan desain aplikasi parkir (Studi Kasus)

5. Gambarkan Arsitektur dari Aplikasi Parkir yang akan dibangun (Studi Kasus)

6. Dokumentasikan dan Demokan dalam Video Youtube dari rancangan aplikasi yang telah dibangun


Jawab:

1. - Model analisis bertujuan untuk memahami atau menganalisis fenomena atau sistem yang ada. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang komponen, variabel, atau elemen yang terlibat dalam fenomena atau sistem tersebut.

- Model desain, di sisi lain, berfokus pada menciptakan atau merancang solusi untuk masalah yang ada atau untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Ini melibatkan pemikiran kreatif dan pembuatan konseptual dari solusi yang diinginkan.


2. - Wireframes: Wireframes adalah representasi visual sederhana dari antarmuka pengguna aplikasi. Mereka menunjukkan struktur dan tata letak elemen antarmuka tanpa detail desain yang terlalu rumit. Wireframes membantu dalam merencanakan navigasi, penempatan elemen, dan arus interaksi pengguna.

- Prototipe Interaktif: Prototipe interaktif adalah versi sementara dari aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan antarmuka pengguna yang dirancang. Prototipe ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana aplikasi akan berfungsi dan memungkinkan untuk pengujian awal konsep.

- Arsitektur Informasi: Arsitektur informasi menggambarkan struktur keseluruhan dari aplikasi, termasuk hubungan antara berbagai bagian dan fungsi. Ini membantu dalam memastikan bahwa navigasi aplikasi adalah intuitif dan efisien bagi pengguna.

- Desain Antarmuka Pengguna (UI): Desain UI melibatkan pembuatan elemen visual seperti warna, tipografi, ikon, dan grafis lainnya yang membentuk antarmuka pengguna. Desain UI bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan membuat antarmuka yang menarik dan mudah digunakan.

- Desain Pengalaman Pengguna (UX): Desain UX berfokus pada pengalaman pengguna secara keseluruhan saat menggunakan aplikasi. Ini melibatkan pemikiran tentang bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan aplikasi, mempertimbangkan faktor seperti kegunaan, aksesibilitas, dan kepuasan pengguna.

- Spesifikasi Desain: Spesifikasi desain adalah dokumen yang merinci elemen-elemen desain, termasuk ukuran, posisi, warna, dan interaksi. Spesifikasi ini membantu pengembang dalam mengimplementasikan desain dengan akurat.

- Dokumentasi Desain: Dokumentasi desain mencakup deskripsi mendalam tentang berbagai aspek desain aplikasi, termasuk tujuan desain, pemilihan warna dan tipografi, prinsip desain yang diikuti, dan alasan di balik keputusan desain tertentu.


3. Wireframe:


Workflow:




4. Low Level Design:


Skema Data:

Pada fase LLD, hal krusial utama adalah definisi skema statistik. Hal ini mencakup penataan database dan menentukan hubungan antar entitas data eksklusif. Tujuannya adalah untuk menciptakan dasar yang kuat untuk penyimpanan, pengambilan, dan pengendalian data yang efisien.

Desain Basis Data:

Mengikuti skema statistik, desain database akan menjadi penting. Hal ini mencakup pengenalan skema database tertentu, yang mencakup tabel, kolom, dan batasan.

Fase LLD menyelidiki secara spesifik cara data harus disimpan, diambil, dan diperbarui, memastikan kinerja dan integritas data terbaik.

Algoritma:

Untuk menangani fungsionalitas pusat sistem, algoritma berbeda dikembangkan. Algoritma ini mencakup proses angka, termasuk penanganan permintaan HTTP, penguraian input pengguna, perutean catatan, dan respons terhadap berbagai aktivitas sistem.

Penekanan khusus diberikan pada algoritma yang mengatur kemampuan penting seperti pemrosesan pembayaran, otentikasi, dan pengambilan statistik.

Diagram Aliran Data:

Untuk memvisualisasikan aliran informasi di dalam sistem, dibuat diagram aliran data.

Diagram ini menggambarkan bagaimana data berpindah antar komponen dan modul yang berbeda. Taktik utama, transformasi, dan faktor penyimpanan diidentifikasi, memberikan pengetahuan lengkap tentang cara kerja internal sistem.


High Level Design:



Sistem arsitektur:

Fase HLD dimulai dengan definisi arsitektur sistem secara keseluruhan.

Ini terdiri dari lapisan presentasi untuk antarmuka pengguna, lapisan logika bisnis untuk memproses permintaan konsumen, dan lapisan data untuk penyimpanan dan pengambilan.

Interaksi Modul:

Elemen penting dari HLD adalah ilustrasi tentang bagaimana modul dan komponen yang berbeda berinteraksi satu sama lain. Ini termasuk menguraikan alur pengelolaan antara fungsi-fungsi utama, memastikan operasi yang tidak terputus dan diatur.

Komunikasi antarmuka pengguna dengan server, pemrosesan data, dan respons sistem diamati dengan cermat.

Desain Antarmuka Pengguna:

HLD mencakup desain antarmuka pengguna, yang berspesialisasi dalam tata letak, interaksi, dan pengalaman pengguna. Ini mengidentifikasi fungsi dan fungsionalitas utama yang terlihat oleh pengguna akhir, memastikan desain ramah pengguna yang selaras dengan tujuan dan persyaratan sistem.

Antarmuka Eksternal:

Untuk memastikan interoperabilitas sistem dengan entitas eksternal, tata letak menentukan bagaimana sistem berinteraksi dengan sistem, layanan, atau API eksternal. Ini termasuk menentukan protokol, format data, dan mekanisme otentikasi untuk memudahkan komunikasi.


5. Arsitektur:

  • Front End

Pada bagian Front End bisa menggunakan React untuk menunjang fleksibilitas dan kecepatan aplikasi.

  • Back End

Pada bagian Back End bisa menggunakan Express yang cepat dan simpel untuk mendapatkan kesan premium tetapi simpel.

  • Internet of Things

Internet of Things digunakan untuk deteksi tempat parkir yang diisi mobil/kosong.

  • UI/UI Tim UI/UX bertanggung jawab untuk memberikan desain dan pengalaman yang memuaskan bagi pengguna.

  • Database


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PPL - Tugas 5 Low Level Design